Angka Garis Kemiskinan di Indonesia Naik, Kategori Orang Miskin RI Terbaru: Pengeluaran di Bawah Rp595.242/Bulan

Jumat, 17 Januari 2025 - 18:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi potret kemiskinan di Indonesia

Ilustrasi potret kemiskinan di Indonesia

JAKARTA — Angka garis kemiskinan di Indonesia naik, berdasarkan catatan terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) per September 2024. Nilai garis kemiskinan (GK) terbaru sebesar Rp 595.242 per kapita per bulan, atau naik 2,11% dibanding catatan per Maret 2024 senilai Rp 582.932 per kapita per bulan.

Sebagaimana diketahui, BPS mendefinisikan garis kemiskinan sebagai suatu nilai pengeluaran minimum kebutuhan makanan dan bukan makanan yang harus dipenuhi agar tidak dikategorikan miskin. Maka, ketika penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah GK masuk kategori penduduk miskin.

“Nilai garis kemiskinan September 2024 menjadi dasar penentuan status kemiskinan penduduk,” kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti saat konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Rabu (15/1/2025).

GK di perkotaan pada September 2024 senilai Rp 615.763 atau naik dibanding catatan per Maret 2024 yang sebesar Rp 601.871. Sedangkan GK di perdesaan ialah senilai Rp 566.655 dari sebelumnya pada 2023 sebesar Rp 556.874.

Komponen GK ini terdiri dari garis kemiskinan makanan atau GKM dan garis kemiskinan bukan makanan atau GKBM. GKM pada September 2024 sebesar Rp 443.433 sedangkan GKBM Rp 151.809. Masing-masing juga naik dari catatan Maret 2024 sebesar Rp 433.906 dan Rp 149.026.

“Peranan komoditas makanan terhadap garis kemiskinan lebih besar dari non makanan dan pada September 2024 peranan komoditas makanan mencapai 74,5% sementara non makanan 25,5% terhadap garis kemiskinan,” ucap Amalia.

Komoditas makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada GK, baik di perkotaan maupun di perdesaan masih berupa beras dengan sumbangan terbesar, yakni 21,01 % di perkotaan dan 24,93% di perdesaan. Rokok kretek filter memberikan sumbangan terbesar kedua terhadap GK (10,67% di perkotaan dan 9,76% di perdesaan).

Komoditas lainnya adalah daging ayam ras (4,61% di perkotaan dan 3,48% di perdesaan), telur ayam ras (4,44% di perkotaan dan 3,62% di perdesaan), mie instan (2,36% di perkotaan dan 1,97% di perdesaan), serta gula pasir (1,72% di perkotaan dan 2,36% di perdesaan).

Komoditas bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar, baik pada GK perkotaan dan perdesaan, adalah perumahan (8,41% di perkotaan dan 8,47% di perdesaan), bensin (4,24% di perkotaan dan 4,09% di perdesaan), dan listrik (2,99% di perkotaan dan 1,86% di perdesaan).

Urutan selanjutnya adalah sumbangan dari pendidikan (1,81% di perkotaan dan 1,14% di perdesaan; perlengkapan mandi (1,18% di perkotaan dan 1,05% di perdesaan); perawatan kulit, muka, kuku, dan rambut (0,68% di perkotaan dan 0,69% di perdesaan); serta kesehatan (0,66% di perkotaan dan 0,65% di perdesaan).

(Source ; CNBC Indonesia)

Baca Juga :  Rismaniar, S.Gz Ahli Gizi RSUD Tigaraksa Berbagi Tips Pola Makan Sehat Saat Berpuasa

Berita Terkait

Kasus TBC di Kabupaten Tangerang Tinggi Capai 13.625, Bupati Maesyal Nyatakan 25 Persen APBD untuk Kesehatan
Inilah Hasil Sidak Wabup Tangerang bareng Tim BPOM di Pasar Gudang Tigaraksa
Camat Legok kunjungi Ruyani warga Cirarab yang sakit dan diduga ditolak berobat di dua Puskesmas
Ketentuan Jam Operasional Puskesmas di Kabupaten Tangerang harus Disosialisasikan Optimal
Puskesmas Caringin dan Puskesmas Bojong Kamal Kabupaten Tangerang Diduga Tolak Warga Berobat Padahal Masih Jam Layanan
Relawan Ambulans Kecamatan Legok Gelar Donor Darah Bersama PMI Kabupaten Tangerang
Bagi Calon Pegawai harus MCU dulu, Ini Kisaran Biaya Medical Check Up Standar Pemerintah dan Manfaatnya
Kasus DBD di Kabupaten Tangerang Tembus 896, Satu Warga Meninggal Dunia
Berita ini 15 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 25 November 2025 - 09:20 WIB

Kasus TBC di Kabupaten Tangerang Tinggi Capai 13.625, Bupati Maesyal Nyatakan 25 Persen APBD untuk Kesehatan

Kamis, 23 Oktober 2025 - 16:34 WIB

Inilah Hasil Sidak Wabup Tangerang bareng Tim BPOM di Pasar Gudang Tigaraksa

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 21:33 WIB

Camat Legok kunjungi Ruyani warga Cirarab yang sakit dan diduga ditolak berobat di dua Puskesmas

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 17:19 WIB

Ketentuan Jam Operasional Puskesmas di Kabupaten Tangerang harus Disosialisasikan Optimal

Jumat, 10 Oktober 2025 - 18:40 WIB

Puskesmas Caringin dan Puskesmas Bojong Kamal Kabupaten Tangerang Diduga Tolak Warga Berobat Padahal Masih Jam Layanan

Berita Terbaru