KABUPATEN TANGERANG –— Kecamatan Cisoka, salah satu dari 29 kecamatan di Wilayah Kabupaten Tangerang yang cukup dikenal menonjol dengan julukan Kampung Santri nya bahkan secara nasional karena disitu ada tokoh ulama salafi kharismatik almarhum Abuya Usup Caringin yang setiap tahun puluhan ribu santri berdatangan mengikuti tasyakuran Haul ke Pondok Pesantren (Ponpes):nya yang terletak di Desa Caringin Kecamatan Cisoka Kabupaten Tangerang Provisin Banten.
Selain Ponpes Salafi almarhum Abuya Usup Caringin juga hasil penelusuran Tim TS dari 10 desa yang ada di Kecamatan Cisoka nyaris disetiap kampung ada Kobong (nama bangunan tempat santri menuntut ilmu di ponpes salafi), maka tak aneh bila berkunjung area pasar di wilayah tersebut banyak ditemui sejumlah anak Santri yang sedang keluar membeli keperluan untuk di kobongnya.

Kecamatan Cisoka, yang terletak di Kabupaten Tangerang, Banten, memiliki sejarah sebagai hasil pemekaran dari Kecamatan Tigaraksa pada tahun 1983. Nama Cisoka sendiri diyakini berasal dari bahasa Sunda, “cai soca”, yang berarti air mata, yang pengucapannya kemudian berubah menjadi “ci soca” dan akhirnya menjadi Cisoka.
Menurut cerita lisan di TikTok dan Instagram. Wilayah ini memiliki sejarah panjang, termasuk bagian dari kerajaan-kerajaan di Nusantara seperti Kerajaan Sunda, dan berkembang dalam bidang pertanian dan perdagangan karena tanahnya yang subur dan lokasinya yang strategis, menurut informasi dari Desa Sukatani.
Berikut beberapa poin penting terkait sejarah Kecamatan Cisoka:
Pemekaran dari Tigaraksa:
Cisoka resmi menjadi kecamatan sendiri setelah dimekarkan dari Kecamatan Tigaraksa pada tahun 1983, berdasarkan PP No.12 Tahun 1983.
Asal Usul Nama:
Nama Cisoka dipercaya berasal dari bahasa Sunda, “cai soca” yang berarti air mata, yang kemudian mengalami perubahan pelafalan menjadi Cisoka.
Sejarah Panjang:
Wilayah Cisoka memiliki sejarah sebagai bagian dari kerajaan-kerajaan di Nusantara, termasuk Kerajaan Sunda, dan memiliki peran dalam pertanian dan perdagangan lokal karena tanahnya yang subur dan dikenal Kampung Santri.
Perkembangan Desa:
Kecamatan Cisoka terdiri dari 10 desa :
Dari 10 desa diatas wilayahnya mayoritas potensinya tidak ada kawasan industri namun permukiman baik penduduk lokal maupun pendatang yang ada di Perumahan, dan ada sejumlah lokasi wisata yang cukup terkenal ;
1. Keramat Solear yang berlokasi di Desa Solear Kecamatan Solear (Pemekaran Kecamatan Cisoka) dengan destinasi wisata religi adanya Makam Wali dan satwa monyet yang cukup menarik pengunjung.
2. Danau Telaga Biru, wisata alam yang berlokasi di Desa Cisoka Kecamatan Cisoka dengan pemandangan air di embung bekas galian pasir yang berubah warna airnya menjadi biru dan menarik untuk dikunjungi dengan jarak tempuh tak jauh dari Puspemkab Tangerang.

3. Tebing Koja, wisata alam yang berada diujung wilayah Kecamatan Cisoka berbatasan dengan Kecamatan Maja Kabupaten Lebak tepatnya di Desa Cikuya Kecamatan Solear yang juga pemekaran Kecamatan Cisoka.
Pengaruh Islam:
Masuknya budaya Islam juga memberikan pengaruh pada adat istiadat dan budaya di Cisoka yang bernuansa agamis diantaranya terdapat ratusan ponpes Salafi yang menghasilkan tokoh ulama yang tersebar secara nasional.
Perkembangan Modern:
Meskipun memiliki sejarah agraris yang kuat, Cisoka juga mengalami perkembangan modern seiring waktu, termasuk perubahan dalam bidang ekonomi dan infrastruktur serta budaya modern yang masuk disejumlah wilayah termasuk adanya beberapa lokasi wisata tersebut.
(Red)









