KABUPATEN TANGERANG — Kefin (23 tahun) remaja berparas ganteng blasteran bapaknya WNA ibunya Jawa itu sejak lahir tuna grahita (memiliki kecerdasan lebih rendah dari manusia normal) yang menderita sakit kakinya patah sehingga cacat tak mampu jalan normal butuh solusi konkrit karena hampir setiap hari melakukan aksi nekat menghalangi para pengendara yang melewati Jalan Raya Arya Wangsakara tepatnya di Jalan Tapos Sodong Kecamatan Tigaraksa.
Aksi nekat Kefin yang mengundang perhatian dunia medsos itu bukan tanpa alasan tapi akibat kenyataan pahitnya hidup kemiskinan yang dialaminya, putera pertama Yulis (45 tahun) janda beranak 3 itu tinggal mengontrak rumah petak di Desa Sodong Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang tanpa sumber penghasilan sehingga Kefin terpaksa mengemis dipinggir jalan dekat dengan rumahnya.
CEO Tangerang Sejahtera Ahmad Hidayat mengatakan, solusi tepat untuk menangani Kefin yaitu Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang melalui Dinas Sosial segera membawa dia ke Panti Tuna Grahita milik negara sehingga keberadaannya tidak lagi meresahkan dengan aksi nekatnya tersebut.
“Kefin harus segera dibawa ke Panti dan sepertinya saat ini pihak Kecamatan Tigaraksa sedang mengurus dokumen kependudukannya dulu karena ia tidak punya KTP dan setelah itu Dinas Sosial secepatnya turun menangani sampai tuntas,” kata Ahmad Hidayat, Jumat (03/10/2025).
Dia juga mengungkapkan sejak lama keluarga Yulis itu menjadi perhatian pihak Desa, Kecamatan sampai Kabupaten bahkan dahulu walau tidak mendapat bantuan sosial (Bansos) beras pihak Desa Sodong selalu mengirimkan bantuan kepada keluarga yang diketahui puteri almarhum Suyono pensiunan TNI Babinsa Desa Tapos.
“Awalnya keluarga Yulis berkecukupan dan tinggal di rumah milik sendiri bersama orang tuanya di Tapos makanya alamat KTP nya masih Desa Tapos namun sejak kedua orang tuanya wafat kehidupannya jadi kurang baik sampai rumahnya itu dijual dan hidup mengontrak pindah-pindah,” ungkapnya serius. (***)









