KABUPATEN TANGERANG — Sejumlah tokoh masyarakat Kecamatan Cisoka menolak keras jalan diwilayahnya jadi lintasan kendaraan truk angkutan tambang, selain mengganggu kenyamanan warga aktifitas tersebut juga dinilai menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan dan kerusakan jalan di semua ruas jalur.
Pernyataan penolakan tersebut disuarakan para tokoh Cisoka diantaranya H Juhri Ketua MUI Kecamatan Cisoka, Ustadz Jamaludin LPTQ, dan Forum 7 Ormas Bersatu Cisoka dan meminta Gubernur Banten serta Aparat Penegak Hukum (APH) tegas menindaklanjuti keluhan warga yaitu kendaraan truk angkutan tanah tidak melintasi wilayah Kecamatan Cisoka.
“Kami seluruh warga Cisoka menolak wilayah Cisoka dijadikan perlintasan kendaraan truk besar bertonase tinggi walaupun jam operasional sudah diatur, dampak yang ditimbulkan sangat merugikan warga, pengguna jalan terganggu setiap malam debu-debunya bahkan menimbulkan kecelakaan dan merusak jalan yang dibangun dari pajak masyarakat,” ujar Ustadz Jamaludin, Senin (3/11/2025).

Bahkan Jamal mengatakan, Gubernur Banten Andra Soni turun langsung menertibkan truk angkutan tanah dengan merevisi Keputusan Gubernur Nomor 567 tahun 2025 tentang pengaturan jalur lalu lintas kendaraan angkutan tambang bahwa wilayah Cisoka termasuk yang dilarang dilewati seperti wilayah Kabupaten Kota lain di Provinsi Banten.
“Jika APH tidak bisa menindak dan tidak memberikan solusi, jangan salahkan masyarakat Cisoka bila melakukan aksi penolakan di lapangan. Selama ini kami masih menahan diri dan percaya pada aparat, tapi kalau terus diabaikan, masyarakat akan bergerak,” tegasnya.
Hal senada disuarakan KH Juhri Ketua MUI Kecamatan Cisoka, ia menyampaikan keberatannya terhadap aktivitas truk tanah yang melebihi kapasitas muatan dan kerap beroperasi di luar jam yang ditentukan pemerintah daerah.

“Kami sangat keberatan. Selain muatan yang berlebih, truk-truk tersebut sering beroperasi di luar jam yang diizinkan. Dampaknya jalan cepat rusak dan membahayakan pengguna jalan lain, apalagi sudah ada korban jiwa akibat terlindas truk tanah di Cisoka,” ungkapnya.
KH. Juhri berharap pemerintah segera mengambil langkah tegas agar kejadian serupa tidak terus berulang, serta demi terciptanya keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam berkendara di wilayah Cisoka.
(Red)









