Kasus TBC di Kabupaten Tangerang Tinggi Capai 13.625, Bupati Maesyal Nyatakan 25 Persen APBD untuk Kesehatan

Selasa, 25 November 2025 - 09:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bupati Tangerang Maesyal Rasyid berbincang dengan salah satu ex sakit TBC

Bupati Tangerang Maesyal Rasyid berbincang dengan salah satu ex sakit TBC

KABUPATEN TANGERANG — Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid menegaskan bahwa penanganan Tuberkulosis (TBC) merupakan tanggung jawab bersama seluruh pihak, kepada jajarannya diminta komitmennya untuk berperan kuat dalam program Desa Siaga TBC guna menurunkan angka kasus yang masih tinggi di Kabupaten Tangerang.

Hal tersebut disampaikan saat membuka kegiatan Penguatan Desa Siaga TBC yang digelar dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-61 di Gedung Serba Guna (GSG) Puspemkab Tangerang, Senin (24/11/25).

“Bagi seluruh pemangku kepentingan, pahami peran masing-masing, pertegas komitmen, dan terus kawal penguatan Desa Siaga TBC hingga berdampak nyata terhadap penurunan kasus,” ujar Bupati Maesyal.

Bupati memaparkan bahwa estimasi kasus TBC di Kabupaten Tangerang pada tahun 2024 mencapai 13.625 kasus, dengan capaian penemuan 12.391 kasus atau 90,9%. Angka tersebut menunjukkan trend yang masih harus terus ditekan melalui pencegahan, penemuan kasus secara aktif, serta pengobatan yang berkesinambungan.

Ia menekankan bahwa pendataan ulang kepada masyarakat sangat penting untuk memastikan keakuratan data. Dengan data yang akurat, upaya sosialisasi, skrining, dan pendeteksian dini sangat menentukan langkah dan kebijakan yang diambil agar warga yang terinfeksi dapat segera mendapatkan pengobatan yang tepat dan optimal

“Tugas kesehatan adalah tanggung jawab kita semua. Pemdes bersama kader, dengan arahan camat dan pimpinan Puskesmas, harus mendata ulang masyarakat, memastikan akurasi data, lalu menjalankan sosialisasi secara menyeluruh,” tegasnya.

Dia juga meminta para perangkat desa, kader kesehatan, Puskesmas, serta camat untuk turun langsung mendata dan mengajak masyarakat melakukan pemeriksaan dengan pendekatan humanis dan informatif. Menurutnya, deteksi dini sangat penting untuk mempercepat penanganan dan mencegah penularan yang lebih luas.

Baca Juga :  Wabup Intan Ada di Taban Jambe, Canangkan Inovasi Desa Bebas Tuberkulosis (DBT)


Dalam kesempatan tersebut, Bupati turut menegaskan bahwa pemerintah daerah telah mengalokasikan sekitar 25 persen APBD untuk sektor kesehatan, dan sebagian dari anggaran tersebut diarahkan khusus untuk memperkuat program penanggulangan TBC.

Lebih lanjut, dia menyampaikan ada enam strategi nasional eliminasi TBC yang menjadi pedoman daerah, yakni penguatan kepemimpinan, peningkatan layanan bermutu, optimalisasi pencegahan dan pengobatan, pemanfaatan riset dan teknologi, pelibatan multisektor, serta penguatan manajemen program.

“Semua strategi ini saling berkaitan dan membutuhkan implementasi yang konsisten di daerah,” ujarnyanya.

Sejalan dengan arah nasional, Pemerintah Kabupaten Tangerang terus menghadirkan berbagai inovasi. Salah satunya melalui Desa Siaga TBC sebagai garda terdepan percepatan eliminasi secara bottom-up. Selain itu, terdapat program Investigasi Advokasi Cegah dengan Terapi Pencegahan TBC (Siaga Dengan Tepat) serta Skrining TBC Sekolah (Situbers) yang menjadi terobosan daerah dalam menekan penyebaran TBC.

Sementara itu, salah satu penderita TBC yang sedang menjalani pengobatan di RSUD Balaraja, Siti Hamidah, menuturkan dirinya telah menjalani pengobatan selama 15 bulan. Ia merasa terbantu dengan adanya pendampingan dari rumah sakit dan juga Puskesmas.

“Saya mendapat pendampimgan dari rumah sakit dan juga Puskesmas. Saya didampingi agar tetap teratur minum obat dalam masa pengobatan,” tuturnya.

Ia berharap pendampingan seperti yang ia terima dapat terus diperkuat, sehingga lebih banyak pasien TBC yang merasa terbantu, tidak takut berobat, dan bisa sembuh tepat waktu. Ia juga berharap masyarakat semakin peduli terhadap kesehatan diri maupun lingkungan agar penyebaran TBC dapat ditekan.

(Red)

Berita Terkait

Inilah Hasil Sidak Wabup Tangerang bareng Tim BPOM di Pasar Gudang Tigaraksa
Camat Legok kunjungi Ruyani warga Cirarab yang sakit dan diduga ditolak berobat di dua Puskesmas
Ketentuan Jam Operasional Puskesmas di Kabupaten Tangerang harus Disosialisasikan Optimal
Puskesmas Caringin dan Puskesmas Bojong Kamal Kabupaten Tangerang Diduga Tolak Warga Berobat Padahal Masih Jam Layanan
Relawan Ambulans Kecamatan Legok Gelar Donor Darah Bersama PMI Kabupaten Tangerang
Bagi Calon Pegawai harus MCU dulu, Ini Kisaran Biaya Medical Check Up Standar Pemerintah dan Manfaatnya
Kasus DBD di Kabupaten Tangerang Tembus 896, Satu Warga Meninggal Dunia
Puskesmas Cisauk Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Ojol di Polsek Cisauk
Berita ini 15 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 25 November 2025 - 09:20 WIB

Kasus TBC di Kabupaten Tangerang Tinggi Capai 13.625, Bupati Maesyal Nyatakan 25 Persen APBD untuk Kesehatan

Kamis, 23 Oktober 2025 - 16:34 WIB

Inilah Hasil Sidak Wabup Tangerang bareng Tim BPOM di Pasar Gudang Tigaraksa

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 21:33 WIB

Camat Legok kunjungi Ruyani warga Cirarab yang sakit dan diduga ditolak berobat di dua Puskesmas

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 17:19 WIB

Ketentuan Jam Operasional Puskesmas di Kabupaten Tangerang harus Disosialisasikan Optimal

Jumat, 10 Oktober 2025 - 18:40 WIB

Puskesmas Caringin dan Puskesmas Bojong Kamal Kabupaten Tangerang Diduga Tolak Warga Berobat Padahal Masih Jam Layanan

Berita Terbaru